Hidup Itu Untuk Berkarya Bukan Untuk Putus Asa

Rabu, 02 Februari 2011

Menpora Desak Polisi Usut Kasus Suap Sepak Bola Final AFF

Menpora Andi Mallarangeng meminta agar pihak kepolisian menindak lanjuti informasi yang beredar luas melalui surat elektronik yang mengatakan adanya suap pada final Piala AFF antara Indonesia dan Malaysia Desember 2010 lalu.

"Saya sangat terkejut mendengar informasi itu. Kalau informasi itu benar, itu bukan saja kriminal biasa, tapi pengkhianatan kepada bangsa," kata Andi Mallarangeng.

Dugaan suap dalam final Piala AFF mencuat setelah beredarnya surat elektronik yang ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari seseorang bernama Eli Cohen, mengaku sebagai pegawai pajak Kementerian Keuangan, yang meminta dilakukan penyelidikan atas skandal suap pada final Piala AFF di Malaysia.

Sebagai tindak lanjut dari informasi tersebut. Andi kemudian menugaskan Sekretaris Menpora Wafid Muharam untuk berkonsultasi dengan pihak kepolisian yang berwenang untuk mengusut tuntas informasi yang disampaikan seseorang bernama Eli Cohen itu.

Tapi sejauh ini tidak ada yang mengetahui secara pasti identitas pengirim tersebut.

"Informasi itu belum tentu benar dan juga belum tentu tidak benar. Kami tidak bisa menentukan, tapi yang jelas kami menerima informasi itu," kata Andi.

Terlepas dari kebenaran isi surat tersebut, Andi mengatakan bahwa warga biasa bisa saja memberikan informasi mengenai pelaku kejahatan seperti salah seorang warga negara yang melaporkan keberadaan Gayus Tambunan di luar negeri.

"Saya tidak tahu siapa pengirimnya dan juga tidak tahu apakah informasi itu benar. Tapi bagi saya informasi ini sangat mengejutkan," katanya, Selasa (1/2).

Pada final Piala AFF yang berlangsung Desember lalu, Indonesia gagal meraih gelar juara setelah takluk 0-3 di Kuala Lumpur meski kemudian menang 2-1 di Jakarta.

Sementara itu, PSSI membantah keras rumor tentang kasus suap laga leg pertama final AFF 2010 tersebut. Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes menyebut itu perbuatan yang sangat keji dan menginjak-injak harga diri bangsa.

"Saya heran. Apa harga diri kita jual begitu saja? Itu menyakitkan, kejam itu. Enggak mungkinlah," tegas Besoes.  (Ant/OL-12)

PSSI Di Suap Bandar Judi Malaysia dalam Piala AFF 2010

Masih ingatkah Anda momen Tim PSSI saat dipecundangi Tim Malaysia dalam turnamen sepakbola Piala AFF 26 Desember lalu di Stadion Bukit Jalil Malaysia?
Itulah pertandingan yang menjadi penyebab gagalnya Tim Garuda menjuarai turnamen dua tahunan tersebut. Namun yang lebih menyakitkan, beredar kabar jika Timnas PSSI sengaja mengalah dari Malaysia karena telah terjadi praktik suap. Benarkah?
Berdasarkan informasi yang diperoleh  Senin (31/1/2010), seorang yang mengaku pegawai pajak di lingkungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Eli Cohen, mengirimkan surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengadukan bahwa praktik suap telah terjadi dalam pertandingan sarat gengsi tersebut.

“Saya ingin menyampaikan informasi terkait dengan apa yang saya dengar dari salah satu wajib pajak yang saya periksa dan kebetulan adalah pengurus PSSI (maaf saya tidak bisa menyebutkan namanya). Dari testimony yang disampaikan ternyata sangat mengejutkan yaitu adanya dugaan skandal suap yang terjadi dalam Final Piala AFF yang dilangsungkan di Malaysia,” kata Eli dalam surat tersebut.
Menurutnya, kekalahan Timnas Indonesia dari tuan rumah Malaysia saat itu sudah ditentukan sebelum pertandingan dimulai(telah disekenario pada babak ke 2 skor 3-0 untuk Malaysia). Hal ini terjadi karena adanya permainan atau skandal suap yang dilakukan oleh bandar judi di Malaysia dengan petinggi penting di PSSI. Dari kekalahan tim Indonesia ini baik Bandar judi maupun 2 orang oknum PSSI ini meraup untung puluhan miliar rupiah.
Dan menurut kabar dari salah satu berita di TV swasta mengatakan bahwa hasil dari suap tersebut akan digunakan sebagai biaya Kongres PSSI di Bali dan Upaya menyogok anggota PSSI yang lain untuk memilih Nurdin halik sebagai Ketua umum PSSI  untuk periode mendatang.
Menpora andi malarangeng menegaskan polisi masih menyelidiki dugaan kasus suap tersebut dan bila benar maka PSSI telah melanggar  hukum dan telah melakukan Penghianatan terhadap Bangsa dan negara Republik Indonesia.
Bila dilihat adanya kepemimpinan dan management yang tidak wajar selama ini di PSSI diduga adanya MAFIA dalam sepak bola Indonesia yang telkah mendarah daging di tubuh PSSI, dari wasit,team dan juga manager.
Tentunya bila ini benar-benar terjadi maka semua pengurus PSSI tampaknya harus diganti dan dibersihkan dengan pengurus yang baru yang jujur sportif dan tanpa pamrih memajukan persepak bolaan indonesia
“Informasi dari kawan saya, saat di kamar ganti dua orang oknum PSSI ini masuk ke ruang ganti pemain (menurut aturan resmi seharusnya hal ini dilarang) untuk memberikan instruksi kepada oknum pemain. Insiden “laser” dinilai sebagai salah satu

Kasus Suap PSSI Jual Harga Diri Bangsa Indonesia

“Sangat Memalukan”

Ditulis Oleh: Bepe, waktu: 1 February 2011, pada kategori:Tim Nasional

Dibawah ini saya lampirkan sebuah surat elektronik, yg dalam beberapa hari terakhir menjadi pembicaraan yg cukup panas di masyarakat luas. Seperti yg kita ketahui bersama, jika ada salahsatu pegawai dirjen pajak, yg menulis surat elektronik kepada presiden RI. Dimana dalam surat tersebut, pegawai tersebut memohon kepada Presiden untuk melakukan penyelidikan, atas dugaan adanya penjualan pertandingan di Final leg pertama, antara Malaysia Vs Indonesia dalam ajang Piala AFF 2010 yg lalu…

From: eli cohen

Subject: Mohon Penyelidikan Skandal Suap saat Piala AFF di Malaysia

Kepada Yth. Bapak Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Republik Indonesia

Di Jakarta

Dengan Hormat, Perkenalkan nama saya Eli Cohen, pegawai pajak dilingkungan kementrian Keuangan Republik Indonesia. Semoga Bapak Presiden dalam keadaan sehat selalu.

Minggu ini saya membaca majalah tempo, yang mengangkat tema khusus soal PSSI. Saya ingin menyampaikan informasi terkait dengan apa yang saya dengar dari salah satu wajib pajak yang saya periksa dan kebetulan adalah pengurus PSSI (maaf saya tidak bisa menyebutkan namanya) . Dari testimony yang disampaikan ternyata sangat mengejutkan yaitu adanya dugaan skandal suap yang terjadi dalam Final Piala AFF yang dilangsungkan di Malaysia.

Disampaikan bahwa kekalahan tim sepak bola Indonesia dari tuan rumah Malaysia saat itu adalah sudah ditentukan sebelum pertandingan dimulai. Hal ini terjadi karena adanya permainan atau skandal suap yang dilakukan oleh Bandar Judi di Malaysia dengan petinggi penting di PSSI yaitu NH dan ADS

Dari kekalahan tim Indonesia ini baik Bandar judi maupun 2 orang oknum PSSI ini meraup untung puluhan miliar rupiah.

Informasi dari kawan saya, saat dikamar ganti dua orang oknum PSSI ini masuk ke ruang ganti pemain (menurut aturan resmi seharusnya hal ini dilarang) untuk memberikan instruksi kepada oknum pemain. Insiden “laser” dinilai sebagai salah satu desain dan pemicunya untuk mematahkan semangat bertanding.

Keuntungan yang diperoleh oleh dua oknum ini dari Bandar judi ini digunakan untuk kepentingan kongres PSSI yang dilangsungkan pada tahun ini. Uang tersebut untuk menyuap peserta kongres agar memilih NH kembali sebagai Ketua Umum PSSI pada periode berikutnya.

Saya bukan penggemar sepak bola, namun sebagai seorang nasionalis dan cinta tanah air saya sangat marah atas informasi ini. Nasionalisme kita seakan sudah dijual kepada bandar judi untuk kepentingan pribadi oleh oknum PSSI yang tidak bertanggung jawab.

Oleh karenanya saya meminta Bapak Presiden untuk melakukan penyelidikan atas skandal suap yang sangat memalukan ini.

Semoga Tuhan memberkati Negara ini.

Hormat Kami, Eli Cohen Pegawai Pajak

Tembusan:

1. Menteri Olah Raga

2. Ketua KPK

3. Ketua DPR

4. Ketua KONI

————————————————————————————————————————————————–

Dan di bawah ini, adalah tanggapan saya mengenai kabar adanya dugaan penjualan pertandingan, di final leg pertama AFF Cup 2010 tersebut. Saya akan mencoba menceritakan kronologi kejadian, selama 3 hari kami berada di Malaysia. Akan saya beberkan secara gamblang, suasana di dalam tim baik sebelum, saat maupun setelah pertandingan itu sendiri berlangsung…

Maka duduklah dengan baik, ambil posisi senyaman mungkin serta buatlah secangkir teh jika menurut anda itu perlu. Karena saya akan segera memulai cerita mengenai peristiwa tersebut…

Dan inilah cerita selengkapnya…

Palace Of The Golden Horses Hotel, Seri Kembangan, Selangor, Malaysia : 25 Desember 2010..

Pagi itu, angin semilir menerobos masuk melalui jendela kamar saya, yg semalam memang sengaja tidak saya tutup dengan rapat. Jam di handphone saya, menunjukkan pukul 06:30 waktu Malaysia. Seperti biasa, jadwal kami pagi ini adalah sarapan bersama pada pukul jam 07:00, dilanjutkan dengan berangkat ke Stadion Bukit Jalil untuk ujicoba lapangan, pada jam 08:00…

Siang hari menjelang makan siang, Alfred sempat memanggil saya. Ketika itu Alfred menyampaikan jika akan ada seorang menteri yg akan mengunjungi tim ini. Alfred berkata jika dia menyarankan agar sebaiknya menteri tersebut tidak datang. Saat itu dia beralasan, ingin semua pemain untuk berkonsentrasi kepada pertandingan saja, tanpa ada gangguan dari pihak manapun. Dan saat itu saya menyetujuinya. Itu adalah salah satu wujud nyata dari sikap Alfred Riedl yg dalam hal ini, sangat menjaga dan melindungi pemain dari pihal manapun..

Sore harinya, seperti biasa kami mengadakan meeting untuk melihat video dari tim Malaysia, sekaligus untuk menganalisa kelebihan serta kelemahan mereka. Malam harinya, kami melakukan makan malam bersama pada jam 7:30 seperti biasa, setelah itu semua pemain kembali kekamar masing-masing untuk beristirahat. Selain peristiwa siang tadi (Rencana kedatangan seorang menteri), hari ini semua berjalan dengan lancar sesuai dengan yg telah dijadwalkan…


Post Coment